Rabu, 23 Desember 2009

LKS JASCOM 8

LEMBAR KERJA VIII
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER DAN SISTEM OPERASI



1. Nama Percobaan :
WAN
2. Tujuan Percobaan :
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti prinsip routing dan bisa membuat mengkonfigurasi router dengan statik routing dan dynamic routing protokol sehingga bisa meneruskan paket dari satu network menuju network lain
3. Alat dan Bahan :
a. Cabel UTP Cat 5
b. Komputer
c. Switch/Hub
d. Access Point
e. Router Cisco
f. Server/OS Windows 2003/Linux/Mikrotik
g. Exchange Server
4. Dasar Teori
Router adalah sebuah device atau perangkat jaringan yang bekerja pada lapisan ke 3 (network) dan dapat meneruskan paket data dari satu network ke network lain, router bekerja berdasarkan routing, router meneruskan paket berdasarkan alamat IP yang ditambahkan pada peristiwa encapsulation dilapisan Network (encapsulation pada OSI layer).
Untuk membangun dan merawat tabel routing , router menggunakan empat meknisme dasar :
1. Direct connection
2. Static routing
3. Default routing
4. Dynamic Routing
Direct connection adalah bentuk koneksi dimana router terhubung secara langsung.Ia ditambahkan secara otomatis ke tabel routing. Jaringan yang terhubung langsung dengan router akan memiliki nilai Administrative Distance nol (0). Ini merupakan nilai distance terendah dan sekaligus rute paling terpecaya. Tidak ada rute terbaik selama ini .
Static Routing Seperti di sebutkan diatas , static routing atau routing statis adalah bentuk routing manual. Disini,administrator jaringan mengeset sendiri tabel router - router untuk menggunakan rute yang di berikan.
Static routing merupakan rute paling terpercaya setelah direct connection .Saat kita mengeset manual sebuah rute ke tabel routing, IOS mengasumsikan kita mengetahui apa yang dilakukan.Rute statis akan memiliki nilai Administrative Distance default satu (1).
Konfigurasi Static Routing ,mengkonfigurasi static routing dilakukan dari global configuration mode. Perintahnya mengikuti sintax seperti di bawah ini :
ip route [destination] [mask] [next_hop_address] [ad] [permanent]
Deskripsi :
ip route : Perintah Static routing itu sendiri.
Destination : Address jaringan yang ingin kita tambahkan ke tabel routing.
Mask : Subnetmask yang di gunakan dalam jaringan.
next_hop_address : Address router berikutnya (next hop router),yakni interface router dari jaringan yang terhubung langsung.
Ad : Nilai Administratif Distance ,Nilai default untuk Static routing adalah 1.
Permanent : Opsi untuk menjaga entri tetap permanen dalam kondisi apapun.
Contoh : Misalnya RouterA terhubung ke jaringan 192.16.20.0 dan ingin mengirimkan paket-paket ke address 192.16.10.2 maka konfigurasinya :
ip route 192.16.20.0 255.255.255.0 192.16.10.2
Untuk memeriksa hasilnya ,gunakan perintah show ip route . Dalam tabel routing ,kita mestinya melihat informasi seperti :
S 192.16.20.0 [1/0] via 192.16.10.2
Field S menunjukkan bahwa jaringan telah ditambahkan menggunakan static routing, dan file [1/0] adalah nilai Administrative Distance.
Menghapus Static Routing, Adakalanya kita ingin menghapus rute tertentu dari tabel routin.Untuk kebutuhan ini, kita gunakan perintah no ip route.
contoh : no ip route 192.16.20.0 255.255.255.0 192.16.10.2
Default Routing ,Default routing memiliki kemiripan dengan static routing ,dimana rute di konfigurasikanmanual oleh administrator ,tetapi di berikan untuk gateway - gateway penghujung (atau stub newrok). Mekanisme ini cocok untuk router yang di rancang
sebagai penghubung tunggal atara jaringan LAN dengan jaringan besar,Misalnya internet.Router - router ini biasanya tidak memerlkan protocol routing.
Konfigurasi Default Routing , Mengkonfigurasi default routing hampir sama dengan static routing ,hanya saja kita menggunakan nilai “wilcard” dalam address jaringan dan netmask-nya.
Contoh :
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.16.10.2
Rute default diindikasikan dengan field S*
Dynamic Routing ,Sebagaimana namanya, dynamic routing, (routing dinamis) bekerja secara otomatis dan dinamis.Mekanisme ini cocok untuk jaringan - jaringan kompleks, dimana kita tidak ingin di repotkan dengan konfigurasi - konfigurasi manual saat terjadi penambahan atau pengurangan elemen-elemen jaringan.
Dynamic routing adalah metode paling fleksibel ia dapat secara otomatis beradaptasi dengan perubahan - perubahan yang terjadi dalam jaringan. Router - router akan mencari sendiri path optimal untuk mencapai address - address tujuan.
Dynamic routing dibentuk untuk protokol - protokol routing spesial.Protokol -protokol ini pada prinsipnya bertugas mengupdate tabel routing secara otomatis. Terdapat 2 kategori besar protokol routing
• Interior Gateway Protocol (IGP) : contoh protokol RIP dan OSPF
• Exterior Gateway Protocol (EGP): contoh BGP
5. Prosedur Percobaan
Percobaan 7.1 WAN
• Hubungkan port Ethernet pada switch ke port Ethernet pada router.
• Hubungkan kedua router dengan cabel v35 male female melalui port serial
• Tentukan DCE dan DTE pada router
Static Routes
Konfigurasi Routers 1 dan 2 dan berikan static routing untuk seluruh router.
IP Addresses: Atur IP address pada interfaces routers.
Interface FastEthernet 0
Interface Serial 0
Router 1
192.168.1.6/24
192.168.2.1/24
Router 2
192.168.3.1/24
192.168.2.2/24
1. Konfigurasi Routers 1 dan 2 seperti gambar diatas.
2. Setelah dikonfigurasi lakukan ping terhadap interface yang saling bersebelahan..
3. Setelah kita mengatur IP address lakukan konfigurasi dengan routing statis pada router1


Pada Router 2

Melihat routing table pada router1
Lakukan ping dari router1 ke router2
Melihat routing table pada router2
Lakukan ping dari router2 ke router1
Setting IP Client pada Network 192.168.1.0
Atur IP pada client-client yang ada pada network 192.168.1.0 dengan gateway 192.168.1.6 dan DNS 192.168.1.6
Setting IP Client pada Network 192.168.3.0
Atur IP pada client-client yang ada pada network 192.168.1.0 dengan gateway 192.168.3.1 dan DNS 192.168.1.6
Lakukan ping dari salah satu client di network 192.168.1.0

Lakukan ping dari salah satu client di network 192.168.3.0
Default Route
Pada router1
Pada router2
Lakukan ping dari tiap-tiap client seperti contoh diatas
Dynamic Route
Dengan Protokol RIP
Pada Router 1
Pada Router 2
Dengan Protokol IGRP
Pada Router 1
Pada Router 2
Pada router 1
6. Tugas :
a. Buat scenario dengan alamat network di kelas A 10.0.0.0/8
b. Buat scenario dengan alamat network di kelas B 172.16.0.0/16
7. Kesimpulan :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut